Novarina FDR
Minggu, 09 Maret 2014
Jumat, 07 Maret 2014
Membangun Karakter
MEMBANGUN
KARAKTER
Disiplin
diri merupakan hal penting dalam setiap upaya membangun dan membentuk karakter
seseorang, sebuah organisasi, dan sebua masyarakat bangsa. Sebab dalam
hubungannya dengan seseorang--karakter mengandung pengertian (1) suatu kualitas
positif yang dimiliki seseorang, sehingga membuatnya menarik dan antraktif; (2)
reputasi seseorang; dan (3)
seseorang yang unusual atau memiliki kepribadian
yang eksentrik.
Dalam
Kamus Poerwardamita, karakter diartikan sebagai tabiat; sifat-sifat kejiwaan;
akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang daripada yang lain.
Dengan
pengertian diatas dapat diartikan bahwa membangun karakter (character building)
adalah proses mengukir atau memahat jiwa sedemikian rupa, sehingga “berbentuk”
unik, menarik, dan berbeda atau dapat dibedakan dengan orang lain. Ibarat
sebuah huruf dalam alfabet yang tak pernah sama antara yang satu dengan yang
lain, demikianlah orang-orang yang berkarakter dapat dibedakan satu dengan yang
lain-lainnya ( termaksud dengan yang tidak/belum berkarakter atau
“berkarakter”(tercela).
Kalimat
itu boleh jadi merangkum sejarah hidupnya yang sangat inspirasional. Lewat
pejuangan pamjang dan ketekunan yang sulit dicari tandingannya, ia kemudian
menjadi salah seorang pahlawan besar dalam sejarah Amerikayang mendapatkan
berbagai penghargaan di tingkat nasional dan internasional atas prestasi dan
pengabdiannya (lihat homepage www.hki.org). Helen Keller adalah model
manusia berkarakter (terpuji).
Dan sejarah hidupnya mendemonstrasikan bagaimana proses membangun
karakter itu memerlukan disiplin tinggi karena tidak pernah mudah dan seketika
atau instan. Diperlukan refleksi mendalam untuk membuat rentetan moral choice
(keputusan moral) dan ditindaklanjuti dengan aksi nyata sehingga menjadi
praksis, refleksi, dan prektik. Diperlukan sejumlah waktu untuk membuat semua
itu menjadi custom (kebiasaan) dan
membentuk waktu atau tabiat seseorang.
Demikianlah makna
penting sebuah karakter dan proses pembentukannya yang tidak pernah mudah
melahirkan manusia-manusia yang tidak bisa dibeli. Ke arah yang demikian itulah
pendidikan dan pembelajaran --termaksud pengajaran diinstitusi formal dan
pelatihan di institusi non-formal--seharusnya bermuara, yakin membangun
manusia-manusia berkarakter (terpuji), manusia-manusia yang memperjuangkan agar
dirinya dan orang-orang yang dapat dipengaruhinya agar menjadi lebih manusiawi,
menjadi manusia yang utuh atau memiliki integritasi.
Jumat, 22 November 2013
Rabu, 20 November 2013
Mengenal Efek Rumah Kaca |
Efek rumah kaca, pertama kali
ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana
atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca dapat digunakan
untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi
secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi
akibat aktivitas manusia. Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa
perbedaan pendapat.
Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect)
Langganan:
Postingan (Atom)