Mengenal Efek Rumah Kaca |
Efek rumah kaca, pertama kali
ditemukan oleh Joseph Fourier pada 1824, merupakan sebuah proses di mana
atmosfer memanaskan sebuah planet. Efek rumah kaca dapat digunakan
untuk menunjuk dua hal berbeda: efek rumah kaca alami yang terjadi
secara alami di bumi, dan efek rumah kaca ditingkatkan yang terjadi
akibat aktivitas manusia. Yang belakang diterima oleh semua; yang
pertama diterima kebanyakan oleh ilmuwan, meskipun ada beberapa
perbedaan pendapat.
Efek Rumah Kaca (Greenhouse Effect) adalah salah satu
fenomena yang dianggap sebagai penyebab terbesar dari Global Warming.
Sebenarnya sich secara alami proses Efek Rumah Kaca sangat diperlukan
untuk kehidupan di Bumi. Panel gas rumah kaca di atmosfer menangkap
panas matahari agar tidak seluruhnya terlepas angkasa. Itulah sebabnya
kenapa Bumi terasa hangat, tidak dingin dan beku. Masalah terjadi ketika
konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer meningkat secara berlebihan.
Akhirnya, gas rumah kaca malah menghalangi panas matahari yang
seharusnya dikeluarkan.
Bagaimana terjadinya efek rumah kaca?
Mekanisme terjadinya efek rumah kaca adalah sebagai
berikut. Bumi secara konstan menerima energi, kebanyakan dari sinar
matahari tetapi sebagian juga diperoleh dari bumi itu sendiri, yakni
melalui energi yang dibebaskan dari proses radioaktif (Holum, 1998:237).
Sinar tampak dan sinar ultraviolet yang dipancarkan dari matahari.
Radiasi sinar tersebut sebagian dipantulkan oleh atmosfer dan sebagian
sampai di permukaan bumi. Di permukaan bumi sebagian radiasi sinar
tersebut ada yang dipantulkan dan ada yang diserap oleh permukaan bumi
dan menghangatkannya.
Namun dalam (Petrucci dan Harwood, 1997:260)
dinyatakan bahwa sebagian energi yang diserap diradiasikan kembali dalam
bentuk radiasi inframerah. Radiasi inframerah yang dipancarkan bumi ini
ada yang dapat melewati atmosfer dan terbebaskan ke ruang angkasa.
Tetapi sebagian radiasi infra merah tersebut diserap oleh gas-gas dalam
atmosfer, gas-gas tersebut lazim disebut gas rumah kaca (greenhouse
gases). Energi yang diserap tersebut kemudian ditahan dalam atmosfer
sehingga menghasilkan efek hangat.
Sedangkan dalam Anonimus d (tanpa tahun) dinyatakan
bahwa energi yang masuk ke bumi 25% akan dipantulkan oleh awan atau
partikel lain di atmosfer, 25% diserap awan, 45% diadsorpsi permukaan
bumi , dan 5% dipantulkan kembali oleh permukaan bumi. Energi yang
diadsoprsi dipantulkan kembali dalam bentuk radiasi inframerah oleh awan
dan permukaan bumi. Namun sebagian besar infra merah yang dipancarkan
bumi tertahan oleh awan dan gas CO2 dan gas lainnya, untuk dikembalikan
ke permukaan bumi.
Kenapa disebut rumah kaca?
Kita semua tentu sudah pernah melihat rumah kaca.
Kebanyakan rumah kaca tampak seperti sebuah rumah kecil yang terbuat
dari kaca. Rumah kaca (greenhouse) digunakan untuk menumbuhkan tanaman
terutama saat musin dingin (salju). Rumah kaca bekerja dengan
menahan/memerangkap panas matahari. Panel-panel kaca dari rumah kaca
membiarkan cahaya masuk tetapi mencegah panas meloloskan diri. Hal ini
membuat rumah kaca tetap hangat dan membuat tumbuhan di dalamnya juga
cukup hangat untuk bertahan hidup selama musim dingin.
Sementara itu bumi kita diselimuti oleh atmosfer.
Yang juga merupakan udara yang kita hirup. Gas-gas rumah kaca yang ada
di atmosfer bisa dikatakan mirip dengan panel-panel kaca pada rumah
kaca. Cahaya matahari yang memasuki atmosfer bumi, melewati selimut
gas-gas rumah kaca. Ketika sinar itu sampai pada permukaan bumi, tanah,
air, dan biosfer menyerap energi matahari tersebut. Setelah sebagian
diserap, energi tersebut dikembalikan ke atmosfer. Sebagian energi dapat
melewati atmosfer dan mencapai luar angkasa. Tetapi kebanyakan energi
tersebut tertahan oleh gas-gas rumah kaca, dan membuat bumi kita semakin
hangat (Anonimus a, tanpa tahun).
Sumber : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar